Ada seorang wanita berkata, “Enak
ya jadi laki-laki bebas melakukan apa saja tanpa ada aturan yang mengekang,
sedang perempuan, tidak boleh ini dan tidak boleh itu...”. Juga ada yang
mengatakan, “kenapa ya, perempuan kok disarankan untuk berada dirumah saja,
tidak pantas bekerja diluar rumah, itu kan tidak adil”.
Banyak para wanita menuntut
kebebasan dan persamaan hak dengan laki-laki, mereka menyuarakan ini dengan
lantang dan serius sekali. Satu sisi hal ini wajar, seandainya yang dituntut
itu benar dari sisi agama, tidak hanya ditinjau dari sisi baik yang akan di
terima. Misalnya dalam hal pendidikan, wanita juga punya hak yang sama dengan
lelaki.
Namun dalam beberapa hal, yang
mereka tuntut tidaklah baik, sudah terlalu jauh dan tidak benar menurut agama.
Sepertinya benar apa kata syaikh Abdullah bin Wukail dalam bukunya yang berjudul
Al-Mar’at wa kaidul a’dai (siapakah musuh-musuh wanita?), bahwa sudah banyak
wanita yang termakan isu yang tidak baik.
Disana dijelaskan, bahwa musuh
Islam berusaha menghancurkan umat Islam dengan dua hal, aqidah dan keluarga,
yang menjadi sasaran adalah wanita.
Musuh Islam telah menyebarkan
berbagai aliran yang menyimpang untuk merusak aqidah umat Islam dan ini
berhasil, kemudian mereka berusaha menghancurkan keluarga Islam
melaluipilarnya, yang disini adalah seorang istri.
Para musuh Islam itu mengusung
kebebasan wanita dan persamaan hak. Mereka menilai bahwa selama ini wanita
diperlakukan tidak adil oleh laki-laki, sehingga wanita yang kurang
pemahamanagamanya berbondong-bondong untuk ikui menyuarakanhal itu, dan amat
sedih ketika mereka mengkaitkan aturan Islam sebagai salah satu yang
menyengsarakan kehidupan wanita.
Tidaklah benar bila dikatakan
Islam menyengsarakan wanita, tidak sedikitpun. Lihatlah bagaimana Islam itu
mengangkat derajat wanita menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Dalam ajaran Islam, seorang
wanita dimuliakan, dijaga, dan diagungkan. Allah memerintahkan kita semua untuk
memperlakukan wanita dengan baik, karena mereka adalah ibu, anak perempuan, dan
bibi.
Dalam Islam, seorang wanita
disamakan haknya dengan laki-laki. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:
وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلآ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدِيْنِ
إِحْسَانًا
"Dan
Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya." (QS.
Al-Isra : 23). Begitupun Rasulullah memandang wanita, beliau bersabda “Hak-hak
wanita adala suci. Pahamilah bahwa para wanita dijaga dalam hak-hak yang
ditugaskan kepada mereka”.
Ada
sebuah cerita menarik tentang perang wanita, dan kemuliaan bagi wanita yang
mencintai perannya. Cerita dari dua orang terbaik dan mulia dalam Islam.
Disuatu
pagi, datanglah Rasulullah pada purtinya Fathimah. Dilihatnya Fathimah sedang
menggiling gandum menggunakan penggilingan tangan dari batu dengan mimik yang
sedih. Rasulullah bertanya, “Apa yang menyebabkanmu bersedih wahai putriku?.”
Fathimah menjawab, “Ayah, pekerjaan rumah tangga inilah yang menyebabkanku
bersedih”.
Mendengar
itu, Rasulullah berdiri didekat putrinya. Fathimah melanjutkan bicaranya,
“Ayah, maukah Ayah meminta suamiku (Ali) mencari seorang pembantu untuk
menolongku menggiling dan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya”.
Rasulullah
menatap mata putrinya beberapa saat, lalu berjalan mengambil gandum dan
memasukkannya ke penggilingan. Beliau membaca basmalah dan berdoa, atan izin
Allah penggilingan itu berputar sendiri menggiling gandum sampai halus.
Rasulullah
berkata pada putrinya, “Wahai Fathimah, jika Allah berkehendak, penggilingan
ini dapat berputar sendiri untukmu. Tetapi, Allah menghendaki kebaikan untukmu,
yang bisa menghapus kesalahan dan memuliakanmu beberapa derajat.
Kemudian
Rasulullah memberi 10 nasehat kepada putrinya:
- Putriku sayang, wanita mana yang menggiling tepung untuk suami dan anak-anaknya, maka Allah menuliskan kebaikan untuknya dari setiap biji gandum yang digilingnya, dan memuliakannya.
- Putriku sayang, wanita mana yang berkeringat ketika menggiling gandum untuk suaminya, maka Allah menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh buah parit.
- Putriku sayang, wanita mana yang meminyaki rambut anaknya, menyisirkan rambut mereka, dan mencuci pakaian mereka, maka Allah akan mencatatkan baginya ganjaran pahala orang yang memberi makan pada seribu orang yang lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang yang sangat membutuhkan.
- Putriku sayang, yang lebih utama dari itu semua adalah keridloan suami terhadapmu. Andai suamimu tidak ridlo denganmu, aku tidak akan mendo’akanmu. Tidakkah engkau tahu wahai putriku, bahwa ridlo suami itu juga keridloan Allah dan kemarahannya itu juga kaemarahan Allah.
- Putriku sayang, apabila seorang wanita mengandung, maka beristighfarlah para malaikat untuknya dan Allah akan mencatat seribu kebaikan baginya setiap hari, dan menghapuskan seribu kejahatan yang pernah dilakukan, bila ia sakit ksrens sksn melshirksn, Allah mencatatkan untuknya pahala orang-orang yang berjihad di jalan Allah (yakni berperang sabil). Bila seorang wanita melahirkan anak, maka habislah dosanya. Jika wanita meninggal dalam persalinan, dia meninggalkan dunia dalam keadaan tidak berdosa sedikitpun, dan akan didapati kuburnya menjadi satu taman dari taman-taman surga, danAllah akan mengaruniai pahala seribu haji dan seribu umrah, dan seribu malaikat mendoakannya hingga hari kiamat.
- Putriku sayang, wanita mana yang tersenyum dihadapan suaminya, maka Allah akan melihatnya dengan pandangan rahmat.
- Putriku sayang, wanita mana yang menyiapkan tempat untuk berbaring atau menata rumah bagi suaminya dengan baik hati, maka berserulah malaikat, “Teruskanlah amalmu maka Allah telah mengampunimu akan sesuatu yang telah lalu dari dosamu dan sesuatu yang akan datang.
- Putriku sayang, wanita mana yang meminyaki rambut suaminya, memotongkan kumis dan menggunting kukunya, maka Allah akan memberinya minuman dari sungai-sungai surga, dan akan didapati kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman surga, serta Allah akan menyelamatkannya dari api neraka dan jembatan Shirat.
Oleh: Malicha
As-Sholichah